Kamis, 25 November 2010

4 Tipe Kepribadian Anak

Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul "Personality for Parents: Tipe Kepribadian Anak Anda..!". Kali ini adalah penjabaran dari 4 tipe kepribadian pada anak. Berikut penjelasan lengkapnya.SANGUINIS POPULER :
(YANG EKSTROVERT, YANG TUKANG BICARA, YANG OPTIMIS)

Kebutuhan Emosional :
Perhatian, Dukungan, Kasih Sayang, Penerimaan, Kehadiran Orang-orang serta Kegiatan.
Yang Dihindari :

Tugas-tugas yang Membosankan, Rutinitas, Kritik, Detil, Sasaran yang Tinggi-tinggi.

KEKUATANKELEMAHAN
MASA BAYI
Bermata Besar dan CemerlangMenjerit-jerit Minta Perhatian
Ingin TahuTahu Bahwa Ia Manis
Senang BercelotehSuka Ikut Campur
Ingin DitemaniMenangis Kalau Tak Ada yang Mengangkatnya
Suka PamerMenangis Kalau Letih
Tanggap
MASA KANAK-KANAK
Berani & AntusiasTidak Ada Tindak Lanjutnya
PolosTidak Terarur
Invenrif & ImajinatifMudah Dialihkan Perhatiannya
PeriangCepat Bosan
AntusiasPasang Surut Secara Emosional
Suka Bersenang-senangIngin Dapat Pujian
Terus BercelotehSuka Berbohong
Cepat PulihPelupa
Terbangkit Energinya Karena Orang Lain
MASA REMAJA
Pemandu SorakPenipu
Menyenangkan Orang LainKreatif Mencari Alasan
BeraniMudah Diajak Menyimpang
Bergabung dengan Klub-klubGila Perhatian
PopulerMembutuhkan Dukungan Sesama
Menjadi Pusat Pesta (Perhatian)Artis Penipu
KreatifTidak Mau Belajar
Ingin MenyenangkanTidak Matang
SungkanSuka Bergosip
KOLERIS KUAT :
(EKSTROVERT, PEMIMPIN, OPTIMIS)


Kebutuhan Emosional :
Penghargaan Atas Segala Prestasi, Peluang Kepemimpinan, Partisipasi dalam Keputusan - Keputusan Keluarg, Sesuatu untuk Diatur (kamar sendiri, garasi, halaman belakang, hewan piaraan).
Yang Dihindari :
Istirahat, Kebosanan, Main Permainan yang tidak Mungkin Dimenangkannya.
KEKUATANKELEMAHAN
MASA BAYI
Bermata Besar dan CemerlangBerkemauan Keras
Suka BerpetualangMenuntut
EnerjikBerisik
SupelSuka Melempar Benda-benda
Cepat BerkembangTidak Mengantuk
Berbakat Jadi Pemimpin
MASA KANAK-KANAK
Berani & AntusiasManipulatif
Pekerja yang ProduktifTemperamen Berubah-ubah
Melihat SasarannyaTerus Jalan
Cepat BergerakBersikeras
Mencukupkan DiriSuka Menguji
KompetitifSuka Berdebat
AsertifKeras Kepala
Dapat Dipercaya
MASA REMAJA
AgresifTerlalu "Nge-boss"
KompetenSuka Mengatur Orang Tua
Pandai MengorganisasikanSok Tahu
Jadi PemimpinMenghina
Pemecah MasalahTidak Populer
Percaya DiriBisa Jadi Pemimpin
Sempurna Dalam Keadaan DaruratTidak Mau Bertobat
Berpotensi Besar
Bertanggung Jawab
MELANKOLIS SEMPURNA :
(INTROVERT, PEMIKIR, PESIMIS)


Kebutuhan Emosional :
Kepekaan Terhadap Hasrat-hasrat Terdalam, Kepuasan dari Kualitas Prestasi, Ruang Sendiri, Ketenteraman dan Stabilitas, Keterpisahan dari Saudara-saudara yang ribut, Dukungan dari Orang Tua.
Yang Dihindari :
Keributan, Kebisingan, Urusan-Urusan Sepele, Diolok.
KEKUATANKELEMAHAN
MASA BAYI
SeriusCurigaan / Berjaga-jaga
PendiamPemalu / Tertutup
Suka JadwalSuka Sedih
Menganalisa Orang LainMudah Menangis
Senang SendirianBergantung
MASA KANAK-KANAK
Berpikir MendalamPemurung
BertalentaPerengek
MusikalSadar Diri
BerfantasiTerlalu Peka
Sahabat SejatiMendengar yang Negatif
PerfeksionisMenghindari Kritik
SeriusMelihat Masalah
Bertanggung JawabTidak Mau Berkomunikasi
MASA REMAJA
Berpikir MendalamDepresi & Menarik Diri
Murid yang BaikRendah Diri
Kreatif - Suka RisetTidak Fleksibel
Terorganisasikan & BertujuanCurigaan Terhadap Orang
Standarnya TinggiKritis
Sadar Diri & Tepat WaktuSikap Negatif
Rapi & TeraturCitra Diri Buruk
Peka Terhadap Orang LainMenuntut Balas
Bersemangat BaikHidup Lewat Teman-teman
HematButuh Dukungan
PHLEGMATIS DAMAI :
(INTROVERT, PENGIKUT, PESIMIS)


Kebutuhan Emosional :
Kedamaian dan Relaksasi, Perhatian, Pujian, Harga Diri, Motivasi Penuh Kasih.
Yang Dihindari :
Konflik, Konfrontasi, Inisiatif, Keputusan-Keputusan, Kerja Ekstra, Tanggung-Jawab, Ketegangan, Pertengkaran.
KEKUATANKELEMAHAN
MASA BAYI
SeriusBerjaga-jaga
SantaiTidak Tanggap
Tidak MenuntutLamban
SenangPemalu
Mudah Menyesuaikan DiriCuek
Suka Tidur Siang
MASA KANAK-KANAK
Mengamati yang LainEgois
Mudah DihiburSuka Menggoda
Tidak Banyak MasalahMenghindari Kerja
Dapat DiandalkanPenakut
Layak DikasihiDiam-diam Keras Kepala
Mudah SetujuPemalas
MASA REMAJA
Kepribadian MenyenangkanDiam-diam Keras Kepala
Banyak AkalSulit Mengambil Keputusan
Pendengar yang BaikTidak Antusias
Menengahi MasalahTerlalu Kompromis
Menyembunyikan EmosiTak Termotivasi
Memimpin Kalau TerpaksaSinis
Sikap SantaiTidak Mau Melibatkan Diri

Suka Menunda-nunda
Sekarang, ingatkah Anda akan keluarga yang saya jumpai di sebuah restoran hotel diawal tulisan ini? Dimana anaknya penuh vitalitas, Ibunya pencemas, Ayahnya kurang minat, dan kakek neneknya kebingungan? Saya mau tidak mau bertanya-tanya, alangkah bedanya ceritanya kalau saja mereka itu saling memahami kepribadian masing-masing.
Sang anak jelas-jelas berkepribadian Koleris, yang senang mengatur semua orang dan mengamati mereka ketakutan. Ia bertingkah karena ia tahu bahwa tak seorangpun akan menghentikannya. Ia menguji batas-batasnya dan ternyata batas-batasnya itu sangat lebar.
Ibunya, yang dulunya “anak baik”, tidak tahu apa yang harus diperbuatnya terhadap anak yang tampak “anak nakal” itu. Ayahnya, yang jelas-jelas berkepribadian Phlegmatis, merasa terhina dan berusah menyembunyikan diri dibalik menu hidangan, sementara kakek-neneknya ingin menjelaskan bahwa mereka sih tak pernah memiliki anak seperti itu (kan mereka “orang tua yang baik”! alias kakek-nenek dengan kepribadian melankolis).
Singkat cerita, ketika melewati keluarga kacau ini menuju meja buffet, sang anak menengadah dan mengucapkan “hai” kepada saya. Sayapun berhenti dan mengatakan betapa manisnya dia. Ketika itulah sang Ibu menengadah dan menawarkan, “Ambil deh kalau mau!” respon saya bahwa saya sih mau memiliki anak seperti itu membuat Ibunya bingung namun membuat anaknya tersenyum lebar. Akhirnya, ada juga yang menghargai anaknya!
Ketika saya jelaskan kepada Ibunya yang kebingungan itu bahwa saya menangani pelatihan tentang anak-anak, iapun memberondong saya dengan pertanyaan-pertanyaan. Bahkan sang Ayahpun meletakkan menunya untuk mendengarkan percakapan kami! Saya jelaskan kepada keluarga ini sedikit tentang karakter Anak, terutama akalnya yang berwatak Koleris.
Disaat saya menjelaskan pada Ibu anak tersebut, Pak Andri Ariestianto yang dari tadi sudah ditunggu rame-rame untuk sarapan pagi datang sambil mengucapkan “maaf saya terlambat !.”. Iseng-iseng saya tanyakan langsung kepada beliaunya. “menurut bapak, anak yang manis ini besarnya jadi apa ya..?” Dengan spontan Pak Andri melihat anak kecil tersebut sambil mengucapkan “anak ini bisa jadi pemimpin hebat jika dia besar nanti, jika diarahkan dengan benar”. Wow... jawaban sekilas yang membuat Ayah dan Ibunya anak tersebut tercengang.
Memang saya sadari bersama teman-teman dari dulu, bahwa Pak Andri mampu membaca karakter orang dalam waktu cepat sekalipun itu anak balita (kayak alat scan). Jelas-jelas beliau menyebutkan “pemimpin hebat” yang menandakan bahwa anak kecil tersebut berwatak Koleris, tepat seperti dugaan kita semua.
Selang beberapa lama kemudian setelah kami berbincang cukup lama dengan keluarga tersebut, mereka semua berpamitan. Ketika keluarga itu pergi, sang anak melambaikan selamat tinggal kepada saya dan teman-teman, sang Ibunya memberikan pandangan terima kasih dan penuh harap kepada kita.
Begitu Anda mulai memahami diri sendiri, pasangan Anda, dan anak-anak Anda, Anda akan belajar bagaimana caranya bekerja bersama-sama dengan hikmat dan pengetahuan. Betapa bersyukurnya kita seharusnya bahwa begitu kita cukup peduli untuk memahami apa yang membuat orang lain seperti itu, kita bisa bergaul dengan boleh dikata siapapun!.
Jadi ingat kata-kata Pak Andri Ariestianto, beliau pernah mengatakan bahwa : “kita sebagai orang tua yang baik, menurut ilmu personality ada 3 phase yang harus kita lewati dan lakukan, itupun belum tentu menjamin tentang masa depan anak, namun alangkah baiknya kita mengetahuinya dan mencoba untuk menerapkannya, dari pada kita merasa diri kita sudah benar atau bingung dalam membimbing anak”. Ketiga phase itu adalah sbb :
  1. Usia anak 0-5 adalah saat dimana anak kita perlakukan sebagai raja, dia punya aturan atau keinginan yang harus kita penuhi selagi kita mampu dan itu baik buat anak.
  2. Usia 6-11 tahun adalah saat dimana anak kita perlakukan sebagai anak, adalah masa kita mengajarkan pada dia semua aturan kita, dan memberi arahan yang benar buat dia.
  3. Usia 12 dst adalah saat dimana anak kita perlakukan sebagai teman, kita selalu ada buat dia saat senang atau susah, kita hanya akan mengingatkan disaat dia salah.
Ada juga pendapat yang bilang anak adalah kertas putih, menjadi apa dia nanti adalah tergantung kita yang mengisi kertas putih itu.
Yang pasti saya hanya seorang “mom” yang pengen banget mengisi kertas putih yang dititipkan pada saya dengan warna-warna indah, keceriaan, kebahagiaan, kesenangan yang akan diingat sepanjang masa. Selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar