Rabu, 29 September 2010

Anak Saya Tidak Jenius ??!!!...

"Waah... terima kasih pak.., sekarang anak saya nilai matematikanya naik jadi 7 ke 9 gara-gara ikut training Indonesia jenius."

Kalimat ini banyak dan sering saya jumpai saat ketemu orang tua alumni peserta training Indonesia Jenius. Kalimat yang positif dan enak untuk didengar. Betul-betul para orang tua sangat bangga dengan hasil kemampuan anaknya.

"Waah..gimana ya pak...,anak saya koq belum ada peningkatan di nilai pelajaran sekolahnya, dulu matematikanya dapat 6 sekarang setelah 3 minggu ikut training koq masih dapat 6, Berarti ANAKKU TIDAK CERDAS ya...pak... TIDAK JENIUS ya...!

Kalimat ini juga tidak sedikit saya jumpai saat ketemu dengan beberapa orang tua alumni Indonesia Jenius.
Apapun pendapat dari orang tua dari 2 contoh di atas tidaklah salah, semuanya benar. Dan memang hampir 100% orang tua peserta training mengharapkan anaknya menjadi cerdas dan mendapat nilai matematika yang bagus bahkan kalau perlu nilai sempurna terus.
Banyak faktor dan banyak hal untuk menjelaskan hal ini. Mulai dari kemampuan anak, disiplin anak, motivasi anak belajar, teknik guru memberikan pelajaran, lingkungan, dan tingkat hubungan orang tua dan anak.
Namun saya jadi teringat masa kecil saya, dahulu almarhum nenek pernah bilang "anak yang cerdas adalah anak yang nilai matematikanya 9, jadi kamu harus pinter matematika". Memang terbukti juga... waktu kecil saya selalu mempunyai ketakutan kalau nilai matematika saya jeblok. Terbukti selama di SD nilai matematika saya kalau di raport bagus semua. Padahal saya termasuk anak yang sangat adil dengan angka, terutama bilangan cacah. Bagaimana tidak adil, nilai matematika dari mulai nilai 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,dan 10 pernah saya raih dengan sukses..!!
Memang kalau diurut sejarah, orang tua kita, kakek nenek kita, masih banyak berprinsip kalau anak cerdas ataupun anak jenius adalah anak dengan nilai matematika 9. Nah... sayangnya sampai sekarang pemahaman ini menjadi duplikasi turun-temurun.
Matematika memang salah satu bentuk parameter dalam menilai tingkat kecerdasan anak. Tetapi tidak semua anak mempunyai kemampuan bagus di Matematika, tiap anak mempunyai kecerdasan yang berbeda.
Saya bukan orang yang ahli dalam dunia pendidikan maupun kecerdasan, namun otak saya rada sedikit encer kalau masalah "matematika kepepet", maksudnya kalau lagi tidak punya uang alias "kepepet" (bahasa jawa = kejepit) saya akan ahli matematika berhitung untuk menambah uang, entah kenapa saat dapat duit, tahu-tahu koq otak saya merasa menjadi bersinar dan bercahaya".
Menurut penelitian dari Dr. Howard Gardner salah seorang pakar psikologi Hardvard Graduate School of Education, bahwa Matematika bukan parameter utama dalam melihat kecerdasan anak. Dalam teorinya Dr. Howard Gardner menyatakan terdapat 8 Kecerdasan yang dimiliki oleh setiap manusia. Beliau mengemukakan teorinya bahwa kecerdasan tidak terpatri di tingkat tertentu dan terbatas saat seseorang lahir. "Setiap orang mengembangkan kecerdasan dengan beragam cara yang dikenal dengan multiple intelligence," katanya. Seperti, Mozart adalah pemusik jenius, seorang komposer sekaligus symphonies yang menjadi salah satu contoh pemilik kecerdasan musikal. Sedangkan, Einstein adalah salah satu ilmuwan dunia yang memiliki kecerdasan logika dan matematika. Apakah Einstein lebih cerdas dibanding Mozart ? Jika ditilik dari teori multiple inteligensia, Einstein dan Mozart sama-sama cerdas tapi berbeda bidang. Jadi anak Anda pun berkesempatan mengembangkan kecerdasannya di berbagai bidang.
Setiap orang berpotensi memilikinya, namun perkembangannya berbeda-beda. Mungkin saja tidak semua anak berpotensi menjadi Einstein, tapi sudah kewajiban orang tua untuk berusaha mengembangkan pola unik tiap kecerdasan anak. Teori Howard menjadi acuan setiap sekolah dan guru. Selama bertahun-tahun, pendidik mengembangkan arahan strategi agar kegiatan belajar makin menarik. Sekolah mengadopsi mulitiple intelligence melalui laporan pendekatan akademik tes yang mencakup area kecerdasan seni, musik, edukasi fisik, hubungan sosial, pemahaman akan diri sendiri, dan menyukai alam.

8 KECERDASAN (Dr. Howard Gardner) :1. KECERDASAN VERBAL / LINGUISTIC :
Orang yang memiliki kecerdasan Liguistic secara natural baik dalam hal menulis atau berbicara dan mengingat. Umumnya mereka menyukai membaca, menulis, dan mempelajari bahasa-bahasa asing. Mereka memiliki kemampuan untuk mengajar atau menjelaskan sesuatu kepada orang lain. Karir yang cocok untuk orang yang memiliki kecerdasan ini adalah : Penulis, Editor, Juru Bicara, Politikus, Pemuka Agama, Jurnalis, Penyiar, Aktor/Aktris.

2. KECERDASAN LOGICAL / MATHEMATICAL :
Orang yang memiliki kecerdasan Logical selalu menggunakan logika dan alasan-alasan dalam memecahkan sebuah permasalahan. Mereka sangat baik dalam melakukan proses penyelidikan dan penelitian. Karir yang tepat bagi mereka adalah : Ilmuwan, Matematikawan, Pengacara, Dokter, Akuntan, Programmer Komputer, Peneliti, Konsultan Keuangan.

3. KECERDASAN VISUAL / SPATIAL :
Orang yang memiliki kecerdasan Visual memiliki kemampuan yang baik dalam hal mengingat gambar dan sangat peduli terhadap lingkungannya. Karir yang tepat bagi mereka adalah : Artis, Arsitek, Desain Grafik, Perancang Busana, Dekorator, Photographer, Engineer.

4. KECERDASAN BODILY / KINESTHETIC :
Orang yang memiliki kecerdasan Kinesthetic adalah orang yang mencintai gerakan tubuh. Mereka sangat menyukai olahraga atau menari. Pergerakan menjadi sarana untuk mempermudah komunikasi dengan orang lain. Mereka memiliki keterampilan motorik yang sangat baik, dan sangat memperhatikan tubuhnya. Karir yang cocok adalah : Atlit, Penari, Mekanik, Aktro/Aktris, Pemadam Kebakaran, Paramedic, Terapist, Entertainer.

5. KECERDASAN MUSICAL :
Orang yang memiliki kecerdasan ini memiliki talenta bermusik dan telinga yang sangat baik dalam mendengarkan sebuah komposisi musik. Mereka memiliki kemampuan untuk mengenal suara, nada, dan irama salam sebuah komposisi musik. Karir yang cocok adalah : Pemusik, Penyanyi, Conductor, Pencipta Lagu, Penulis Lagu, Guru Musik, Penata Musik, Pemimpin Paduan Suara, Produser Rekaman.

6. KECERDASAN INTRAPERSONAL :
Orang dengan kecerdasan Intrapersonal dapat melihat jauh ke dalam diri seseorang dan mampu menggambarkan perasaan-perasaannya. Mereka sering meluangkan waktunya untuk melakukan instropeksi diri, dan pada umumnya mereka adalah orang yang lebih suka menyendiri/tertutup. Karir yang cocok adalah : Psikolog, Ahli Filsafat, Penulis, Ahli Agama.

7. KECERDASAN INTERPERSONAL :
Orang yang memiliki kecerdasan Interpersonal sangat baik dalam membangun sebuah hubungan dengan orang lain, sehigga mereka dapat berkembang di dalam interaksi sosial. Mereka dikenal sebagai orang yang sangat pengertian dan mampu berempati terhadap orang-orang disekitarnya serta mampu menjalin kerjasama yang baik dan memiliki banyak teman. Karir yang cocok adalah : Diplomat, Pemimpin, Manajer, Politikus, Pemimpin Agama, Pekerja Sosial, Receptionist, Konselor, Pengasuh Anak, Pelatih.

8. KECERDASAN NATURALIST :
Orang yang memiliki kecerdasan Naturalist memiliki kepekaan dan sangat menghargai alam. Mereka memiliki bakat dalam memelihara tanaman dan dapat berinteraksi dengan hewan. Karir yang cocok : Penata Taman, Petani, Pelatih Hewan, Conservasi Alam, Peneliti, Pakar Tumbuhan, Pakar Hewan, Geologist, Ahli Biota Laut, Ecologist. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar